BUDIDAYA CABE RAWIT BUAT PEMULA
MUHLIS ,SENIN TANGGAL 15 OKTOBER 2017 PUPUK ORGANIK NASA
PANDUAN BUDIDAYA CABE RAWIT BAGI PEMULA
Cabe rawit dapat di tanam di dataran rendah maupun tinggi, PH 5-6. Bertanam cabe rawit di hadapkan dengan berbagai masalah (resiko) diantaranya: teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan penyakit dan lain sebagainya. Kami dari PT. NATURAL NUSANTARA (NASA) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut agar terjadi peningkatan produksi cabe rawit secara kualitas, kuantitas, dan kelestarian (K-3), sehingga petani pemula pun dapat berkompetisi di era pasar bebas saat ini.
B. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
1. Pengolahan Lahan
Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5- 1 ton per 1000 m2. Diluku kemudian digaru (biarkan -+ 1 minggu). Kemudian di beri kapur tani/dolomit sebanyak 250 Kg/ 1000 m2, dibuat bedengan lebar 100 cm.dan parit selebar 80 cm, siram supernasa 2 botol. SUPERNASA : 2 Botol dilarutkan dalam 3 liter air (larutan Induk). Setiap 50 Liter air di tambahkan 200 cc larutan induk. Campurkan GLIO100-200 gr dengan 50-100 kg pupuk kandang biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan tadi. Bedengan di tutup plastik mulsa dan dilubangi, jarak tanam 60-70 cm pola zig zag lalu biarkan 1-2 minggu.
Pilih benih dengan kualitas induk yang unggul, tidak berpenyakit. untuk lebih mudah nya saat ini sudah tersedia benih unggul di toko pertanian. Biji benih kemudian di rendam dengan POC NASAdosis 0,5-1 tutup botol/liter air hangat (sehangat kuku), benih di rendam semalaman.
C. FASE PENYEMAIAN
Bibit yang sudah direndam dengan larutan POC NASA selama semalam kemudian ditabur ke media semai. Media semai diambil dari sebagian lahan untuk penanaman cabe rawit. Untuk ukuran 3 x 1 m mampu menampung 1000 biji benih cabe rawit. Selanjutnya media semai ditambah pupuk kandang sebanyak 3 Kg. Di campur lagi dengan bagian atas tanah semaian sehingga merata. Selanjutnya buatlah larikan dengan lebar 15-20 cm dengan dalam larikan 1-2 cm. Benih lalu diletakkan di dalam larikan kemudian di tutup menggunakan daun kelapa atau jerami selama 2-3 hari. Setelah terlihat berkecambah penutup tadi dikeluarkan dan diganti dengan atap rumbia setinggi 1-1,5 m sepanjang area persemaian. Untuk menjaga Benih yang sudah berkecambah dari hewan ternak terutama ayam, bisa di gunakan waring sebagai penutup sekeliling area semai. Cabe rawit dirawat di media semai sampai berumur 21 hari atau sampai memiliki 4 helai daun. Untuk perawatan bisa di lakukan penyiraman sehari 1 kali antara pukul 06:00-08:00 pagi hari, atau pukul 16:00-17:30 sore hari. Pemupukan dapat dilakukan seminggu sekali menggunakan SP36 : KCL : POP SUPERNASA (50 : 50 : 20gr) ke dalam 10-12 liter air di kocor diantara larikan sampai minggu ke 3.
D. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HARI SETELAH TANAM)
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
2. Pemupukan dengan pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk SP 36 : KCL : POP SUPERNASA (250 : 250 : 100gr) dalam 50 liter air. dengan takaran 250 cc/lubang minggu ke 4-5. sedangkan saat umur ke 6-12 minggu pemupukan TSP : KCL : POWER NUTRITION (500 : 250 : 250 : 100gr) dalam 50 Liter air dengan dosis 500cc/lubang.
3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 5 tutup botol/tangki pada umur 10, 20 hari. kemudian pada umur 30, 40, 50 hari setelah tanam, POC NASA + HORMONIK dosis 1-2 tutup botol/tangki.
4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama/produksi mulai umur 15-30 hari setelah tanam.
5. Pengamatan Hama dan Penyakit
CARA MENGENDALIKAN HAMA TANAMAN CABE RAWIT
Spodoptera litura/ulat grayak
kutu-kutuan (aphis, thrips, tungau)
penyakit layu, disebabkan oleh beberapa jamur antara lain (fusarium, phytium, danrhizoctonia). Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran sebarkan GLIO.
Penyakit bercak daun, (cescospora capsici), jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak daun dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah itu sobek atau berlubang. daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan rantingnya saja. akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan dilakukan pada daun tua. Penanganan diatasi dengan CORRIN.
Lalat buah (dacus dorsalis) gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya, lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor antraknose, pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkkan dan musnahkan. Lalat buah di pantau dengan perangkap berbahan aktiv METIL EUGENOL 40 buah per ha.
Penyakit busuk antraknosa (colletotrichum gloesporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu, atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titikspora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah, buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen di pisahkan. serangan berat disebar GLIO di bawah tanaman.
E. FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1. Pemanenan : panen pertama sekitar umur 60-75 hari. Panen kedua dan seterusnya bisa mencapai 30-40 kali tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya. Setiap Setelah pemetikan di semprotPOC NASA + HORMONIK dan di pupuk dengan perbandingan seperti di atas.
2. Cara panen : Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%), pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering, penyortiran dilakukan sejak dilahan, disimpan ditempat yang teduh.
3. Pengamatan Hama dan Penyakit : kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk/rusak.
Untuk pemesanan produk nasa, konsultasi
dan bagi yang berminat menjadi member/distributor
produk nasa segera hubungi :
Distributor resmi PT. Natural Nusantara
MUHLIS. ID CARD : N-463380
CALL, SMS, WA : 085240686586/085825565332
EMAIL : moemoe.muhlis@gmail.com
Komentar
Posting Komentar