budidaya
kacang tanah dengan nasa
Cara Budidaya Kacang Tanah Dengan Teknologi NASA
ORGANIK SOLUTION, bertujuan untuk meningkatkan produksi komoditi secara
Kualitas Kuantitas Kelestarian (K-3).
Untuk mencapai tujuan tersebut tanaman kacang tanah perlu mendapat suplay dan pasokan nutrisi atau makanan atau yang sering disebut dengan nama "unsur hara" yang berimbang, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
PT. NASA melalui produk-produk yang berkualitas dan dengan teknis budidayanya berusaha dan berperan meningkatkan produksi kacang tanah secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan.
Untuk mencapai tujuan tersebut tanaman kacang tanah perlu mendapat suplay dan pasokan nutrisi atau makanan atau yang sering disebut dengan nama "unsur hara" yang berimbang, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
PT. NASA melalui produk-produk yang berkualitas dan dengan teknis budidayanya berusaha dan berperan meningkatkan produksi kacang tanah secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan.
Syarat Tumbuh yang baik untuk komoditi kacang tanah antara lain:
·
curah hujan antara 800-1300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras
akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan
kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
·
Suhu udara sekitar 28-32 0C. Bila suhu udara dibawah 100C maka
pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
·
Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
·
Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan
perkembangan besarnya kacang.
·
Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur dan subur.
·
pH antara 6,0-6,5
·
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan
akhirnya mati.
·
Drainase dan airasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering
baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
·
Ketinggian tempat penanaman optimum 50-500 m dpl, tetapi masih
bisa tumbuh dibawah ketinggian 1.500 m dpl.
5 Syarat bibit/benih kacang tanah yang baik adalah:
1.
Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
2.
Daya tumbuh yang tinggi ( > 90% ) dan sehat.
3.
Kulit benih mengkilap, tidak kering dan cacat.
4.
Murni atau tidak tercampur varietas lain.
5.
Kadar air benih berkisar 9-12 %.
Benih sebaiknya disimpan di tempat kering yang konstan dan tertutup rapat. Untuk menjamin kualitas benih, lebih baik membeli di balai benih atau penangkar benih yang telah ditunjuk olah balai sertifikat benih.
Persiapan pembukaan lahan dilakukan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk pembersihan lahan dari segala macam gulma atau tumbuhan pengganggu dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.
Buat bedengan ukuran 80 cm, dengan panjang menyesuaikan dan ketebalan bedengan 20-30 cm diantara bedengan dibuatkan parit.
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat masam maka dilakukan pengapuran dengan dosis 1-2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
Untuk mencegah terjadinya serangan jamur berikan Natural GLIO. Untuk pengembangbiakan Natural GLIO dengan cara 1-2 sachet Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari + 1 minggu dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik). Pemberian Natural GLIO sebaiknya sore hari.
Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah :
·
Pupuk Kandang 2-4 ton/ha diberikan pada pemupukan bedengan kurang
lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada
lubang tanam.
·
Pupuk Anorganik SP-36 100 kg/ha, ZA 100 kg/ha, dan KCL 50 kg/ha
atau sesuai rekomendasi setempat.
·
Siramkan Pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata
diatas bedengan deengan dosis 1-2 botol (500-100cc) diencerkan dengan air
secukupnya untuk setiap 1000 m2. (10-20 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika
menggunakan Pupuk SUPER NASA.
Cara
penggunaan Pupuk SUPERNASA adalah 1 botol SUPERNASA dilarutkan dalam 3 liter
air (dijadikan larutan induk), setiap 50 liter air diberi 200cc
larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. Atau setiap 1 gembor volume 10
liter diberikan 1 sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 10 meter bedengan.
Semua dosis pupuk makro diberikan saat tanam.
Pupuk diberikan di kanan dan kiri lubang tugal sedalam 3 cm.
Penentuan pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditaman dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, 20 x 20 cm.
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dengan jarak tanam seperti yang telah ditentukan diatas.
Pilih benih yang baik dan agar supaya benih dapat berkecambah dengan cepat dan serempak lakukan perendaman benih dengan larutan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc perliter air selama 1 jam.
Masukkan benih 1-2 butir kedalam lubang tanam lalu tutup dengan tanah tipis. Waktu tanam yang baik di lahan kering yaitu pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (Palawija I) atau bulan Juli-September (Palawija 2). Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati. Untuk penyulaman lebih cepat lebih baik setelah yang lain kelihatan tumbuh 3-7 hst.
Lakukan penyiangan sebanyak 2 kali. Umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong. Pembumbunan dilakukan pada saat penyiangan yang bertujuan untuk menutup bagian perakaran.
Penyemprotan pupuk organik cair nasa (POC NASA) dilakukan minimal 2 minggu sekali semenjak kacang tanah berumur 1-2 minggu dengan dosis 5-6 tutup botol POC NASA/tangki. Kebutuhan Pupuk POC NASA untuk pemeliharaan adalah 1-2 botol per 100 m2. (10-20 botol/hektar). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan dengan HORMONIK (5 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK / tangki. Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan karena dapat mengganggu penyerbukan.
Pengairan atau penyiraman dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada pada musim kemarau dapat diberikan mulsa (jermi dll). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman karena dapat mengganggu penyerbukan.
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan. Misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan selalu dijaga agar menunjang kesehatan tanaman kacang tanah.
Hama Uret yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Uret dapat dikendalikan dengan olah tanah yang baik, penggunaan pupuk kandang yang matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Gunakan Natural PESTONA dengan cara disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera cabut dan uret dimusnahkan.
Umat penggulung daun. Gejala daun terlipat menguning akhirnya mengering. Pengendaliannya lakukan penyemprotan menggunakan PESTONA.
Ulat Grayak. Gejala ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian dengan pembersihan gulma, penanaman serentak dan pergiliran tanaman, penyemprotan menggunakan Natural Vitura (Pestona).
Hama ulat jengkal menyerang daun kacang tanah. Pengendalian dengan penyemprotan PESTONA.
Kacang tanah terserang hama kumbang daun dengan gejala daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian dengan penanaman serempak, penyemprotan menggunakan PESTONA.
Penyakit Layu atau Omo Wedang penyebabnya bakteri xhanthomonas solanacearum (E.F.S) dengan gejala daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya tanaman mati. bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian dengan pergiliran tanaman, gunakan varietas tahan. Lakukan pencegahan dengan Natural GLIO.
Penyakit sapu setan. Penyebab mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala bunga berwarna hijau tua seperti daun daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (Sanitasi Lingkungan), menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.
Penyakit Bercak Daun penyebabnya jamur cercespora personata dan cercespora aracidicola. Gejalanya timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang. Pengendalian dengan menggunakan Natural GLIO sejak awal tanam sebagai tindakan pencegahan.
Penyakit Gapong. Penyebabnya diduga nematoda. Gejalanya polong kosong juga bisa busuk. Pengendaliannya tanah didangir dan dicari nematodanya.
Penyakit sclerotium. Penyebabnya cendawan sclerotium rolfsii. Gejala tanaman layu. Pencegahan gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan. Gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
Penyakit Karat. Penyebabnya cendawan puccinia arachidis speg. Gejalanya pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat) daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan gunakan Natural GLIO sejak awal tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat, Perata AERO-810 dengan dosis 5 ml (1/2 tutup/tangki).
Penentuan pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditaman dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, 20 x 20 cm.
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dengan jarak tanam seperti yang telah ditentukan diatas.
Pilih benih yang baik dan agar supaya benih dapat berkecambah dengan cepat dan serempak lakukan perendaman benih dengan larutan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc perliter air selama 1 jam.
Masukkan benih 1-2 butir kedalam lubang tanam lalu tutup dengan tanah tipis. Waktu tanam yang baik di lahan kering yaitu pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (Palawija I) atau bulan Juli-September (Palawija 2). Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati. Untuk penyulaman lebih cepat lebih baik setelah yang lain kelihatan tumbuh 3-7 hst.
Lakukan penyiangan sebanyak 2 kali. Umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong. Pembumbunan dilakukan pada saat penyiangan yang bertujuan untuk menutup bagian perakaran.
Penyemprotan pupuk organik cair nasa (POC NASA) dilakukan minimal 2 minggu sekali semenjak kacang tanah berumur 1-2 minggu dengan dosis 5-6 tutup botol POC NASA/tangki. Kebutuhan Pupuk POC NASA untuk pemeliharaan adalah 1-2 botol per 100 m2. (10-20 botol/hektar). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan dengan HORMONIK (5 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK / tangki. Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan karena dapat mengganggu penyerbukan.
Pengairan atau penyiraman dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada pada musim kemarau dapat diberikan mulsa (jermi dll). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman karena dapat mengganggu penyerbukan.
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan. Misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan selalu dijaga agar menunjang kesehatan tanaman kacang tanah.
Hama Uret yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Uret dapat dikendalikan dengan olah tanah yang baik, penggunaan pupuk kandang yang matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Gunakan Natural PESTONA dengan cara disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera cabut dan uret dimusnahkan.
Umat penggulung daun. Gejala daun terlipat menguning akhirnya mengering. Pengendaliannya lakukan penyemprotan menggunakan PESTONA.
Ulat Grayak. Gejala ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian dengan pembersihan gulma, penanaman serentak dan pergiliran tanaman, penyemprotan menggunakan Natural Vitura (Pestona).
Hama ulat jengkal menyerang daun kacang tanah. Pengendalian dengan penyemprotan PESTONA.
Kacang tanah terserang hama kumbang daun dengan gejala daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian dengan penanaman serempak, penyemprotan menggunakan PESTONA.
Penyakit Layu atau Omo Wedang penyebabnya bakteri xhanthomonas solanacearum (E.F.S) dengan gejala daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya tanaman mati. bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian dengan pergiliran tanaman, gunakan varietas tahan. Lakukan pencegahan dengan Natural GLIO.
Penyakit sapu setan. Penyebab mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala bunga berwarna hijau tua seperti daun daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (Sanitasi Lingkungan), menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.
Penyakit Bercak Daun penyebabnya jamur cercespora personata dan cercespora aracidicola. Gejalanya timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang. Pengendalian dengan menggunakan Natural GLIO sejak awal tanam sebagai tindakan pencegahan.
Penyakit Gapong. Penyebabnya diduga nematoda. Gejalanya polong kosong juga bisa busuk. Pengendaliannya tanah didangir dan dicari nematodanya.
Penyakit sclerotium. Penyebabnya cendawan sclerotium rolfsii. Gejala tanaman layu. Pencegahan gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan. Gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
Penyakit Karat. Penyebabnya cendawan puccinia arachidis speg. Gejalanya pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat) daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan gunakan Natural GLIO sejak awal tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat, Perata AERO-810 dengan dosis 5 ml (1/2 tutup/tangki).
Pemanenan tanaman kacang tanah tergantung jenisnya yaitu umur pendek 3-4 bulan dan umur panjang 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah yang siap dipanen antara lain :
a). Batang mulai mengeras.
b). Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, polong sudah berisi penuh dan keras.
c). Warna polong coklat kehitam-hitaman.
Komentar
Posting Komentar